Welcome To My Simple Blog

Laman

Selasa, 04 Februari 2014

BENTUK BENTUK HUBUNGAN SOSIAL


Manusia dalam memenuhi kebutuhannya selalu saling berinteraksi dan berhubungan sehingga akan tumbuh proses sosial. Hubungan sosial merupakan hubungan yang terwujud antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok sebagai akibat dari hasil interaksi di antara mereka. Hubungan sosial dapat dilihat dari aspek tingkah laku, seperti cara berkomunikasi maupun emosi atau perasaan yang muncul saat berinteraksi. Emosi atau perasaan itu dapat berupa rasa kasih syang, tolong menolong, hingga pemahaman terhadap perasaan orang lain. 

Hubungan social meamiliki cakupan yang lebih luas dari interaksi social. Interaksi social dapat terjadi jika dipenuhi dua syarat utama yaitu adanya kontak social dan komunikasi secara langsung. Misalnya dalam pemberian bantuan untuk korban bencana di daerah lain kita tidak harus bertemu dengan korban dan mengenalnya secara langsung. Kita dapat mengetahui keadaan korban beaancana lewat televisi ataupun media massa lainnya, namun secara emosional hati kita tergerak untuk membantu mereka.
Bentuk – bentuk hubungan sosial dapat digolongkan menurut stasus, menurut tingkat, menurut waktu, dan menurut kepentingan.
1.    Menurut Status
Bentuk hubungan social menurut status dapat dibedakan atas :
a.    Hubungan Tertutup
Yaitu hubungan social yang terjadi dalam satu golongan social tertentu saja.
b.    Hubungan terbuka
Yaitu hubungan social yang disebabkan oleh perbedaan status di masyarakat, bukan oleh kelompok social.
2.    Menurut Tingkat
Bentuk hubungan sosial menurut tingkat dapat dibedakan atas :
 a.    Hubungan sosial Horizontal
        Yaitu hubungan sosial antara individu atau kelompok yang sederajat yang saling berkepentingan atau memiliki kepentingan yang sama.
b.     Hubungan sosial Vertical
Yaitu bentuk hubungan sosial yang didasarkan pada perbedaan kedudukan.
3.    Menurut Waktu
Bentuk hubungan sosial menurut waktu dapat dibedakan atas :
a.    Hubungan temporer
Yaitu bentuk hubungan sosial yang sifatnya sementara atau dalam waktu tertentu.
b.    Hubungan permanent
Yaitu bentuk hubungan sosial yang sifatnya lama, bahkan seumur hidup.
4.    Menurut Kepentingan
Bentuk hubungan sosial menurut kepentingan dapat dibedakan atas :
a.    Hubungan sosial primer
Yaitu hubungan sosial yang bersifat pribadi. Hubungan pribadi tersebut melekat pada kepribadian seseorang, dan tidak dapat diganti oleh orang lain. Hubungan sosial primer yang masih murni dapat dijumpai pada masyarakat desa yang belum banyak menerima pengaruh dari luar. Hubungan sesama warga merupakan kesatuan setiap individu yang saling kenal satu dengan yang lain secara baik. Sebagaimana yang dikenal dengan istilah paguyuban ( gemainscaft ), yaitu satu kesatuan sosial yang diikat oleh hubungan batin yang murni dari setiap anggotanya, bersifat alamiah dan kekal.
b.    Hubungan sosial sekunder
Yaitu hubungan sosial yang bersifat formal ( resmi ) impersonal ( tidak bersifat pribadi ), dan segmental ( terpisah-pisah ) yang didasarkan pada asas manfaat. Hubungan sosial sekunder terbentuk atas kehendak karena adanya tujuan-tujuan tertentu. Hubungan masyarakat sosial seperti ini disebut patembayan ( gasellschaft ). Patembayan yaitu suatu system sosial yang terbentuk atas kehendak yag didasarkan adanya persamaan kepentingan tujuan.

FAKTOR PENDORONG DAN FAKTOR PENGHAMBAT HUBUNGAN SOSIAL
 Hubungan sosial yang terjadi dalam masyarakat disebabkan oleh berbagai factor. Faktor factor pendorong terjadinya hubungan sosial dalam suatu masyarakat tersebut antara lain sebagai berikut:
1.    Kesamaan asal ( daerah ) atau bahasa
Orang-orang yang berasal dari suatu daerah atau bahasa yang sama akan menjadipendorong individu-individu melakukan hubungan sosial
2.    Kesamaan agama
Kesamaan agama mendorong masyarakat melakukan hubungan sosial, walaupun diantara mereka terdapat perbedaan dari segi etnisa bahasa, bahkan tempat tinggal yang jauh sekalipun.
3.    Hubungan keluarga
Adanya hubungan keluarga mengharuskan orang-orang yang memiliki ikatan keluarga melakukan hubungan sosial
4.    Hubungan kerja
Adanya hubungan kerja menyebabkan timbulnya hubungan sosial di antara individu-individu yang memiliki hubungan kerja
5.    Kesamaan Ideologi
Adanya kesamaan ideology yang terdapat di dalam masyarakat membentuk hubungan sosial yang diwujudkan dalam sebuah organisasi.
6.    Kesamaan kepentingan
Setiap individu atau masyarakat yang memiliki kesamaan kepentingan akan melakukan hubungan sosial untuk mempermudah mencapai tujuannya
7.    Kesamaan tempat tinggal
Orang-orang yang berada pada domisili ( tempat tinggal ) yang sama mealakukan hubungan sosial karena sesame tetangga atau satu kampong atau satu desa.
8.    Saling membutuhkan
Adanya keperluan yang saling membutuhkan mendorong individu atau masyarakat melakukan hubungan sosial.

Faktor-faktor penghambat terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat dapat disebabkan ole h berbagai faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menghambat terjadinya hubungan sosial.
1.      Hambatan sosiologis
Hambatan sosiologis terjadi karena adanya perbedaan golongan pada masyarakat yang dapat berupa perbedaan sosial, agama, ideology, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan dan sebagainya. Misalnya orang yang miskin akan merasa kesulitan untuk melakukan hubungan sosial yang harmonis dengan orang yang kaya.
2.      Hambatan antropologis
Hambatan antropologis terutama terjadi karena perbedaan ras, kebudayaan, dan bahasa.
3.      Hambatan psikologis
Hambatan ppsikologis disebabkan karena kita kurang mengenal aspek psikologis / kondisi kejiwaan dari orang lain. Hubungan sosial akan sulit tercipta jika kondisi psikologis orang tersebut sedang terganggu, misalnya sedih, marah, kecewa, bingung, merasa iri hati, dan lain sebagainya.
4.    Hambatan ekologis
Hambatan ekologis terjadi karena gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya hubungan sosial. Misalnya kondisi cuaca, letak geografis suatu daerah, kondisi lingkungan dan sebagainya.

DAMPAK HUBUNGAN SOSIAL

            Hubungan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan dampak pada masyarakat itu sendiri, baik yang sifatnya positif maupun negative. Hubungan sosial juga menimbulkan dampak secara umum.

Dampak positif hubungan sosial antara lain adalah:
  1. Terjadi kerjasama antar warga, sehingga terbentuk masyarakat yang rukun.
  2. Terbentuk kelompok atau golongan di masyarakat yang didasarkan berbagai kepentingan dan tujuan.
  3. Membentuk kebutuhan masyarakat dan mendorong masyarakat untuk saling mengisi kebutuhan masing-masing.
  4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
  5. Mendorong terwujudnya demokrasi.
  6. Memunculkan adanya pembagian kerja di masyarakat.
  7. Mempererat persahabatan di antara masyarakat.
  8. Mendorong masyarakat berpikir maju.
Dampak negative hubungan sosial antara lain:
  1. Dapat menimbulkan terjadinya ketegangan dan pertengkaran sosial, perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan.
  2. Dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
  3. Dapat memunculkan sikap otoriter (kekuasaan).
Dampak hubungan sosial secara umum antara lain:
1. Mendorong proses internalisasi
Hubungan sosial akan membantu proses internalisasi dalam diri individu maupun kelompok. Proses internalisasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang hidup individu mulai saat dilahirkan hingga akhir hayatnya yang terus belajar untuk meengolah segala perasaan, hasrat, dan emosi yang kemudian akan membentuk kepribadiannya.
2. Mempermudah proses sosialisasi
Proses sosialisasi dapat berlangsung dengan mudah sebagai akibat dari adanya hubungan sosial dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Proses sosialisasi merupakan proses belajar seorang individu maupun anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dan lingkungannya.
3. Mempermudah proses enkulturasi
Hubungan sosial dapat mempermudah terjadinya proses inkulturasi dalam masyarakat yang bersangkutan. Proses inkulturasi merupakan proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat, system norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang.
4. Terjadi difusi atau penyebaran manusia
Hubungan sosial lambat laun dapat menyebabkan terjadinya proses difusi atau penyebaran manusia ke seluruh dunia.
5. Terjadinya akulturasi
Proses akulturasi dapat terjadi akibat adanya hubungan sosial dalam masyarakat. Proses akulturasi merupakan percampuran dua kebudayaan atau unit yang saling bertemu dan saling mempengaruhi, namun tidak menyebabkan hilangnya kepribadian dari masing-masing kebudayaan tersebut.
6. Terjadinya asimilasi
Hubungan sosial yang berlangsung dalam suatu masyarakat dapat mengakibatkan terjadinya asimilasi dalam masyarakat tersebut. Asimilasi merupakan suatu proses yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan masing-masing berubah menjadi unsure-unsur kebudayaan campuran. Biasanya golongan minoritas akan menyesuaikan diri dengan golongan mayoritas.
7. Mendorong inovasi (pembaruan)
Masyarakat modern yang melakukan hubungan sosial dengan masyarakat tradisional akan membawa inovasi-inovasi kepada masyarakat yang masih tradisional dan kurang maju. Inovasi merupakan proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam energi, dan modal, serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga tercipta suatu system produksi atau produk-produk baru.
8. Menciptakan konflik
Konflik dapat terjadi pada hubungan sosial karena adanya berbagai perbedaan. Konflik merupakan proses sosial antara dua orang atau dua kelompok atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar