Manusia dalam memenuhi
kebutuhannya selalu saling berinteraksi dan berhubungan sehingga akan tumbuh
proses sosial. Hubungan sosial merupakan hubungan yang terwujud antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok sebagai
akibat dari hasil interaksi di antara mereka. Hubungan sosial dapat dilihat
dari aspek tingkah laku, seperti cara berkomunikasi maupun emosi atau perasaan
yang muncul saat berinteraksi. Emosi atau perasaan itu dapat berupa rasa kasih
syang, tolong menolong, hingga pemahaman terhadap perasaan orang lain.
Hubungan social meamiliki
cakupan yang lebih luas dari interaksi social. Interaksi social dapat terjadi
jika dipenuhi dua syarat utama yaitu adanya kontak social dan komunikasi secara
langsung. Misalnya dalam pemberian bantuan untuk korban bencana di daerah lain kita
tidak harus bertemu dengan korban dan mengenalnya secara langsung. Kita dapat
mengetahui keadaan korban beaancana lewat televisi ataupun media massa lainnya, namun
secara emosional hati kita tergerak untuk membantu mereka.
Bentuk – bentuk hubungan
sosial dapat digolongkan menurut stasus, menurut tingkat, menurut waktu, dan
menurut kepentingan.
1. Menurut Status
Bentuk hubungan social menurut status
dapat dibedakan atas :
a. Hubungan Tertutup
Yaitu hubungan social yang terjadi
dalam satu golongan social tertentu saja.
b. Hubungan terbuka
Yaitu hubungan social yang disebabkan
oleh perbedaan status di masyarakat, bukan oleh kelompok social.
2. Menurut Tingkat
Bentuk hubungan sosial menurut tingkat
dapat dibedakan atas :
a. Hubungan
sosial Horizontal
Yaitu hubungan sosial antara individu
atau kelompok yang sederajat yang saling berkepentingan atau memiliki
kepentingan yang sama.
b. Hubungan sosial Vertical
Yaitu bentuk hubungan sosial yang
didasarkan pada perbedaan kedudukan.
3. Menurut Waktu
Bentuk hubungan sosial menurut waktu
dapat dibedakan atas :
a. Hubungan temporer
Yaitu bentuk hubungan sosial yang
sifatnya sementara atau dalam waktu tertentu.
b. Hubungan permanent
Yaitu bentuk hubungan sosial yang
sifatnya lama, bahkan seumur hidup.
4. Menurut Kepentingan
Bentuk hubungan sosial menurut
kepentingan dapat dibedakan atas :
a. Hubungan sosial primer
Yaitu hubungan sosial yang
bersifat pribadi. Hubungan pribadi tersebut melekat pada kepribadian seseorang,
dan tidak dapat diganti oleh orang lain. Hubungan sosial primer yang masih
murni dapat dijumpai pada masyarakat desa yang belum banyak menerima pengaruh
dari luar. Hubungan sesama warga merupakan kesatuan setiap individu yang saling
kenal satu dengan yang lain secara baik. Sebagaimana yang dikenal dengan
istilah paguyuban ( gemainscaft ), yaitu satu kesatuan sosial yang diikat oleh
hubungan batin yang murni dari setiap anggotanya, bersifat alamiah dan kekal.
b. Hubungan sosial sekunder
Yaitu hubungan sosial yang
bersifat formal ( resmi ) impersonal ( tidak bersifat pribadi ), dan segmental
( terpisah-pisah ) yang didasarkan pada asas manfaat. Hubungan sosial sekunder
terbentuk atas kehendak karena adanya tujuan-tujuan tertentu. Hubungan masyarakat
sosial seperti ini disebut patembayan ( gasellschaft ). Patembayan yaitu suatu
system sosial yang terbentuk atas kehendak yag didasarkan adanya persamaan
kepentingan tujuan.
FAKTOR PENDORONG DAN FAKTOR
PENGHAMBAT HUBUNGAN SOSIAL
Hubungan sosial yang terjadi dalam
masyarakat disebabkan oleh berbagai factor. Faktor factor pendorong terjadinya
hubungan sosial dalam suatu masyarakat tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Kesamaan
asal ( daerah ) atau bahasa
Orang-orang yang berasal dari suatu daerah
atau bahasa yang sama akan menjadipendorong individu-individu melakukan
hubungan sosial
2.
Kesamaan
agama
Kesamaan agama mendorong masyarakat
melakukan hubungan sosial, walaupun diantara mereka terdapat perbedaan dari
segi etnisa bahasa, bahkan tempat tinggal yang jauh sekalipun.
3.
Hubungan
keluarga
Adanya hubungan keluarga mengharuskan
orang-orang yang memiliki ikatan keluarga melakukan hubungan sosial
4.
Hubungan
kerja
Adanya hubungan kerja menyebabkan
timbulnya hubungan sosial di antara individu-individu yang memiliki hubungan
kerja
5.
Kesamaan
Ideologi
Adanya kesamaan ideology yang terdapat
di dalam masyarakat membentuk hubungan sosial yang diwujudkan dalam sebuah
organisasi.
6.
Kesamaan
kepentingan
Setiap individu atau masyarakat yang
memiliki kesamaan kepentingan akan melakukan hubungan sosial untuk mempermudah
mencapai tujuannya
7.
Kesamaan
tempat tinggal
Orang-orang yang berada pada domisili
( tempat tinggal ) yang sama mealakukan hubungan sosial karena sesame tetangga
atau satu kampong atau satu desa.
8.
Saling
membutuhkan
Adanya keperluan yang saling
membutuhkan mendorong individu atau masyarakat melakukan hubungan sosial.
Faktor-faktor penghambat
terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat dapat disebabkan ole h berbagai faktor.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menghambat terjadinya hubungan sosial.
1. Hambatan sosiologis
Hambatan sosiologis terjadi
karena adanya perbedaan golongan pada masyarakat yang dapat berupa perbedaan
sosial, agama, ideology, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan dan sebagainya.
Misalnya orang yang miskin akan merasa kesulitan untuk melakukan hubungan
sosial yang harmonis dengan orang yang kaya.
2. Hambatan antropologis
Hambatan antropologis
terutama terjadi karena perbedaan ras, kebudayaan, dan bahasa.
3. Hambatan psikologis
Hambatan ppsikologis
disebabkan karena kita kurang mengenal aspek psikologis / kondisi kejiwaan dari
orang lain. Hubungan sosial akan sulit tercipta jika kondisi psikologis orang
tersebut sedang terganggu, misalnya sedih, marah, kecewa, bingung, merasa iri
hati, dan lain sebagainya.
4. Hambatan ekologis
Hambatan ekologis terjadi
karena gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya hubungan sosial.
Misalnya kondisi cuaca, letak geografis suatu daerah, kondisi lingkungan dan
sebagainya.
DAMPAK HUBUNGAN SOSIAL
Hubungan sosial yang terjadi dalam
masyarakat dapat menimbulkan dampak pada masyarakat itu sendiri, baik yang
sifatnya positif maupun negative. Hubungan sosial juga menimbulkan dampak
secara umum.
Dampak
positif hubungan sosial antara lain adalah:
- Terjadi kerjasama
antar warga, sehingga terbentuk masyarakat yang rukun.
- Terbentuk kelompok
atau golongan di masyarakat yang didasarkan berbagai kepentingan dan
tujuan.
- Membentuk kebutuhan
masyarakat dan mendorong masyarakat untuk saling mengisi kebutuhan
masing-masing.
- Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
- Mendorong terwujudnya
demokrasi.
- Memunculkan adanya
pembagian kerja di masyarakat.
- Mempererat
persahabatan di antara masyarakat.
- Mendorong masyarakat
berpikir maju.
Dampak
negative hubungan sosial antara lain:
- Dapat menimbulkan
terjadinya ketegangan dan pertengkaran sosial, perbedaan pendapat yang
tidak dapat diselesaikan.
- Dapat menimbulkan
persaingan yang tidak sehat.
- Dapat memunculkan sikap otoriter (kekuasaan).
Dampak
hubungan sosial secara umum antara lain:
1. Mendorong proses
internalisasi
Hubungan sosial akan membantu proses
internalisasi dalam diri individu maupun kelompok. Proses internalisasi merupakan
proses yang berlangsung sepanjang hidup individu mulai saat dilahirkan hingga
akhir hayatnya yang terus belajar untuk meengolah segala perasaan, hasrat, dan
emosi yang kemudian akan membentuk kepribadiannya.
2. Mempermudah proses
sosialisasi
Proses sosialisasi dapat berlangsung
dengan mudah sebagai akibat dari adanya hubungan sosial dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat. Proses sosialisasi merupakan proses belajar seorang
individu maupun anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan
masyarakat dan lingkungannya.
3. Mempermudah proses
enkulturasi
Hubungan sosial dapat mempermudah
terjadinya proses inkulturasi dalam masyarakat yang bersangkutan. Proses
inkulturasi merupakan proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap
terhadap adat, system norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam
kebudayaan seseorang.
4. Terjadi difusi atau
penyebaran manusia
Hubungan sosial lambat laun dapat
menyebabkan terjadinya proses difusi atau penyebaran manusia ke seluruh dunia.
5. Terjadinya akulturasi
Proses akulturasi dapat terjadi akibat
adanya hubungan sosial dalam masyarakat. Proses akulturasi merupakan
percampuran dua kebudayaan atau unit yang saling bertemu dan saling
mempengaruhi, namun tidak menyebabkan hilangnya kepribadian dari masing-masing
kebudayaan tersebut.
6. Terjadinya asimilasi
Hubungan sosial yang berlangsung dalam
suatu masyarakat dapat mengakibatkan terjadinya asimilasi dalam masyarakat
tersebut. Asimilasi merupakan suatu proses yang terjadi pada berbagai golongan
manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul
secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan masing-masing
berubah menjadi unsure-unsur kebudayaan campuran. Biasanya golongan minoritas
akan menyesuaikan diri dengan golongan mayoritas.
7. Mendorong inovasi
(pembaruan)
Masyarakat modern yang melakukan
hubungan sosial dengan masyarakat tradisional akan membawa inovasi-inovasi
kepada masyarakat yang masih tradisional dan kurang maju. Inovasi merupakan
proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam energi, dan modal, serta
penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga
tercipta suatu system produksi atau produk-produk baru.
8. Menciptakan konflik
Konflik dapat terjadi pada hubungan
sosial karena adanya berbagai perbedaan. Konflik merupakan proses sosial antara
dua orang atau dua kelompok atau lebih dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar